Tuesday, September 14, 2010

Bermadah?....

Aku suka sajak..terutamanya sajak yang dikarang dan didendangkan penyair Indonesia. Bahasanya amat puitis dan berseni.

Pernah tengok cerita "ADA APA DENGAN CINTA"?. Cerita ini adalah salah satu cerita terbaik dari Indonesia. Aku bukan suka menghayati kisah cinta di dalamnya. Tapi aku lebih suka menghayati keadaan kehidupan di Indonesia dan bagaimana sajak memainkan peranan dalam cerita ini..

Warnanya..jalan cerita nya..itu yang aku suka. Paling terpegun dan aku merasa meremang bulu roma bila melihat kedai buku yang dipenuhi buku-buku lama yang dikunjungi oleh si rambut kerinting. Terasa Ilmu itu wujud namun harus dicari.

Ceritanya..Seingat aku, sekolah mereka mengadakan pertandingan mencipta sajak. Dan lelaki itu (yang rambut kerinting tu) menang dalam pertandingan mengalahkan perempuan itu (dian kan?) dalam pertandingan sajak.

Bagi aku, HEBAT!...

Kenapa? Sajak di sana diangkat tinggi darjatkan seiring dengan hiburan-hiburan yang lain.

Pernah dengar sajak Tsunami yang mereka dendangkan??

Lagi mendayu..lagi sayu..namun, tetap terselit seribu macam kata semangat agar hati-hati disana bangkit menghadapi cabaran..

Aku kembali ke situasi di Malaysia..

Aku tidak berapa mengenali penyair Malaysia kecuali A. Samad Said dan sajak dari buku-buku komsas ku dulu..

Namun aku tetap menghargai jasa-jasa penulis sajak ini..Dengar sahaja sajak didendangkan di corong radio, aku akan perhati bait-baitnya..wahhh~syookkk..

Bagaimana aku boleh terpegun dengan keindahan SAJAK??

Aku haru berterima kasih kepada Puan Hajah Nashimah, Cikgu Sejarahku Form 2 merangkap PK HEM (Xsilap la) di Sekolah Menengah Tanjong Mas kerana minat nya pada sajak membuat aku amat meminatinya..hehehe.

Jika kelas Sejarah tanpa kisah dia dan sajaknya, aku rasa tidak lengkap hari itu..

Pernah sekali, waktu perhimpunan, seperti biasa, pabila aku melihat dia naik ingin memberi ucapan, mata aku terpaku terus dan ingin mendengar setiap kata-katanya dengan penuh minat.

Waktu itu, murid-murid yang mulai bising kepanasan..

Puan Hajah Nashimah masih berdiri tanpa kata..hanya melihat sahaja anak-anak didiknya dengan senyuman..hinggalah semua murid-murid berhenti bercakap dengan sendirinya..WOw...

Lalu katanya..."Cuba kita diam seketika, cuba kita hayati bunyi alam yang sungguh merdu..Cuba dengar bunyi burung yang berkicauan"

Sekali lagi aku terpaku....Sekolahku di waktu pagi adalah amat indah sekali..benar, bunyi burung mudah sahaja didengari...

Dan..semua murid juga terpaku dan diam...AMAZING~

Dari situlah..bermulanya suatu penghidupan baruku kepada sajak....

Walaupun sekarang aku tidak lagi menghayatinya namun masih tersimpan kemas dalam diriku minatku pada sajak..

P/S: Bermadah betul ayat aku kali ni???

7 comments:

Alexis Siik Fung said...

yuni, i've watched this movie before, seriously it was great, yuni u dah remind me abt all those indonesian movies!!haha, love it!

yuni said...

you like it???waaaaa.....yes, really great movie!

hahaha..well,indonesian movie sometimes give more valuable memory to remember~

aimi @ aiko said...

yuni, the poem AKU in the movie which the main actor [Rangga] hold the book AKU most of the scenes is beautiful to me. Something to think and go deeper.

I attach here the poem AKU: by origial poet Chairil Anwar.

_______________________________

AKU

Kalau sampai waktuku

'Ku mau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

yuni said...

wahhh..aimi,you remember those poet and the book that rangga held?i can't recall the title of the book but i know he always holding one book.

amazing poet!!!

arigato aiko channnnnn~hahahah

ni pulak sajak dian,

Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi sepi dan sendiri
Aku benci
Aku ngin bingar
Aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
Biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ah...ada malaikat menyulam
Jaring laba-laba belang
Di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya
Biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
Belok ke pantai .........

sampai sekarang aku xpaham dia nk kata apa sebenarnya..haha

irma-ain ibrahim said...

ive met hajah nashimah once at klia.
she turned to be skinny.

but i do remember her lessons.

yuni said...

wahhh....jmpa pn hajah??bestnyer~

B33HA B3n said...

bulan sabit..yang jatuh di pelantaran....wahahah..xde kene mengena...hahhaa